Asal Usul Nama Jalan Panglima Denai

kejarfakta.id – Panglima Denai adalah satu di antara nama jalan yang ada di Kota Medan. Ada pun Panglima Denai sering kali dikaitkan dengan makam keramat kuda yang ada di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

Akan tetapi, sedikit literatur yang menjelaskan mengenai sepak terjang Panglima Denai ke publik.

Dalam penelusuran terkait dengan Panglima Denai, sekitar tahun 1823 ada Kerajaan Denai yang merdeka dan terdiri dari tiga wilayah, yakni Patumbak, Percut, dan Denai.

Saat itu kerajaan Denai dipimpin oleh Raja Graha. Nah, pada saat itu kerajaan Denai memiliki benteng yang dijaga oleh tujuh panglima. Masing-masing panglima memang tidak disebutkan namanya.

Bacaan Lainnya

Tapi, disebutkan di antara tujuh panglima Denai itu ada satu panglima yang paling kuat. Nah, saat ini saya kira itu lah sosok Panglima Denai.

Kerajaan Denai sempat diserang oleh kerajaan Deli untuk misi penaklukan dan memperluas wilayah. Pada penyerangan pertama, kerajaan Deli gagal meraih kemenangan.

Itu dikarenakan kekuatan dan kesaktian Panglima Denai.

Akan tetapi, tahun 1860 kerajaan Denai berhasil ditaklukkan dan tampuk raja Graha diganti oleh anaknya. Saat itu, kerajaan Denai diserahkan ke Kesultanan Serdang.

Selain penelusuran dari literasi, juga ada versi cerita rakyat yang beredar. Hal itu berkaitan dengan makam keramat kuda yang ada di Deli Serdang.

Dalam cerita rakyat, Panglima Denai disebutkan dengan sosok yang sangat kuat dan ada satu ulama datang dari Mekah datang ke kerajaan Denai. Raja Graha dikabarkan masuk Islam dan berguru kepada pemuka agama itu.

Alhasil, saat itu Panglima Denai juga ikut menuntut ajaran agama Islam.

Lalu ada juga anggapan panglima tidak mati. Makanya ada yang mengatakan suara kuda yang datang ke makam tersebut adalah milik Panglima Denai.

Pos terkait